MERAUKE, ARAFURA,- Pelabuhan Tol Laut di Kabupaten Merauke dinilai belum dapat optimal. Karena itu, perlu adanya dukungan dan peran dari pemerintah daerah secara maksimal. Salah satunya dengan program rumah kita yaitu suatu gudang untuk mengumpulkan barang, sehingga barang dapat terkontrol.
“Kita minta kedepan, daerah dan pihak terkait ikut terlibat mengontrol harga baik barang yang dikirim dari Merauke ke Mappi, Boven Digoel. Kita perbaiki dan evaluasi hal ini,” tandas Staf Khusus Menteri Perhubungan yang juga Ketua Satgas Tim Percepatan Tol Laut, Rumah Kita dan Kapal Ternak, Mayjen TNI Mar Buyung Lalana kepada wartawan di Swiss-bel Hotel, Selasa (5/12/17).
Ia berharap, dengan adanya Pelabuhan Tol Laut harga barang dapat terkontrol dengan baik sehingga dengan meningkatnya daya beli bisa mensejahterakan masyarakat. “Peran pemerintah untuk mengontrol harga barang belum maksimal, sehingga perlu adanya kerjasama yang baik di semua pihak. Kita harus bisa mengontrol sampai ke orang yang berhak menerima itu, sehingga saudara kita di pedalaman bisa merasakan itu,” ujarnya.
Pelabuhan Tol Laut belum maksimal untuk menampung barang-barang yang turun di Merauke. Selain itu, sarana angkut yang digunakan harus memenuhi syarat untuk Perairan Merauke. “Kita harus memilih kapal apa yang cocok untuk masuk ke Kabupaten Merauke. Tentunya, kapal yang sesuai dengan draf perairan di Merauke, sehingga barang yang di angkut ke sini akan disesuaikan dengan draft kedalaman air yang ada di sini,” terangnya.
Ditambahkan, pihaknya akan mencari data dan mengumpulkan fakta yang ada di lapangan untuk dijadikan bahan evaluasi. Apakah sudah maksimalkan program tol laut? “Kita berharap adanya dukungan dari semua pihak, karena pengerjaan tol laut bukan hanya pekerjaan Kementerian Perhubungan, tetapi kementerian, lembaga lainnya termasuk peran Pemerintah Daerah maupun Provinsi,” tuturnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi