BALIKPAPAN-Pelaku industri perkapalan di Balikpapan meminta pemerintah mengkaji kembali rencana pembangunan Jembatan Teluk Balikpapan seiring adanya potensi terganggunya aktivitas perkapalan di sekitar perairan tersebut.
Ketua DPC Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Balikpapan Rahmad Masud mengatakan jembatan itu berpotensi membatasi ukuran kapal yang akan melintas menuju Kota Minyak.
Padahal, Balikpapan memiliki Terminal Peti Kemas Karingau yang diproyeksikan sebagai pelabuhan pengumpul (hub) di Kalimantan Timur.
“Karena ukuran kapal yang melintas itu semakin tahun pasti bertambah dan ini sejalan dengan rencana pemerintah membangun tol laut untuk efesiensi biaya. Kalau ada jembatan, kapal yang melintas maksimum hanya setinggi jembatan itu, ujarnya, Jumat (26/12).
Rencananya, paparnya, Jembatan Teluk Balikpapan memiliki tinggi 50 meter dari permukaan laut.
Rahmad menilai kapal tertinggi yang pernah melintasi alur perairan itu tahun ini mencapai 62 meter. Setahun sebelumnya, kapal tertinggi yang melintasi alur laut tersebut masih mencapai 43 meter.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 29 Desember 2014