Perkembangan pabrik pengolah minyak kelapa sawit di kota Dumai membawa dampak positif bagi masyarakat Dumai. Selain dapat menampung tenaga kerja, keberadaan pabrik itu juga memajukan industri kepelabuhan.
Kendati demikian, kemajuan industri kepelabuhan itu sendiri juga harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Untuk itu, selaku Badan Operasional Pelabuhan (BOP), sudah selayaknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Cabang I (Pelindo I) Dumai menyiapkan semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Contoh dari sarana dan prasarana itu antara lain, pembangunan depo (gudang) kontainer dan perpanjangan dermaga untuk pelabuhan peti kemas. Semua itu benar-benar dibutuhkan untuk menunjang keluar masuknya kapal yang beraktivitas di Pelabuhan Dumai.
Oleh sebab itu, hampir semua unsur mendukung pengembangan pelabuhan kontainer, termasuk perusahaan dan pemerintah daerah. Pelindo Dumai pun didesak untuk menyiapkan pelayanan yang standar agar tidak merugikan pihak lainnya.
Wakil Ketua DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) sekaligus Direktur PT. Trans Homal Sejahtera Dumai, Idham Khalid mengatakan, pertumbuhan kedatangan kapal tidak seimbang dengan pelayanan pihak Pelindo saat ini. Hingga saat ini pelayanan dermaga sangat terbatas dibandingkan kapal yang masuk setiap hari, baik kapal luar negri maupun dalam negeri.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2014/12/12/pelindo-dumai-diminta-maksimalkan-fasilitas-pelabuhan/