Pelabuhan Sorong memiliki potensi yang besar untuk dijadikan akses masuk dan keluarnya barang dari dan keluar negeri. Namun, pembangunan Pelabuhan Sorong tidak mungkin bisa dilakukan hanya dengan dukungan dana dari pemerintah.
Oleh karena itu, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino, akan bertemu dengan utusan PT Freeport Indonesia pada esok hari. Tujuan pertemuan itu adalah untuk mendiskusikan rencana pembangunan pelabuhan ini. Lino juga menjelaskan, hasil dari pertemuan itu nantinya akan dijadikan masukan untuk memaksimalkan potensi pelabuhan Sorong.
“Jika pelabuhan Indonesia (21 pelabuhan) service sama dengan ASEAN maka pertumbuhan ekonomi tambah 0,31 persen. Kalau sama dengan Singapura pertumbuhan ekonomi akan bertambah 0,78 persen,” kata Rino saat diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Rabu (10/12/2014), sebagaimana dilansir okezone.com.
Menurut Rino, bila sudah dibangun, keberadaan pelabuhan ini dapat memudahkan ekspor barang tambang milik Freeport. Apalagi Freeport akan membangun pabrik pengolahan atau smelter. Rino juga menyebutkan, perusahaan AS tersebut pembangunan smelter karena paksaan dari Presiden Jokowi. “Saya dengar Presiden Jokowi sudah perintahkan ke mereka harus bikin smelter di Papua,” tegasnya.
Dia mengatakan pula, nantinya pembangunan smelter ini akan menghidupkan perekonomian daerah tersebut karena produk turunan smelter bisa dijadikan pupuk yang dapat memajukan perekonomian daerah tersebut.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2014/12/11/pelindo-ii-bangun-pelabuhan-kerja-sama-dengan-freeport/