WE Online, Jakarta – Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, Arif Suhartono mengatakan, biaya logistik itu memiliki mata rantai yang panjang di mana pelabuhan adalah salah satu dari mata rantai biaya logistik.
“Peran pelabuhan ini menjadi anchor bagi penurunan biaya logistik walaupun kontribusi pelabuhan terhadap logistics cost relatif kecil sekitar 1,4%. Tapi, jika layanan kepelabuhan ini tidak kita perbaiki di mata rantai logistics cost, maka akan dapat memengaruhi land transportation dan inventor,” kata Arif Suhartono pada acara Media Gathering & Sharing Session PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Sabtu, 13 November 2021 di Ubud, Bali.
Arif Suhartono juga menegaskan bahwa berbicara kepelabuhan itu tidak berbicara satu pelabuhan saja (single port), tetapi berbicara network. Hal ini dikarenakan tidak baiknya kinerja pelayanan di satu pelabuhan di satu titik nantinya akan direspon oleh pelaku industri dengan menaikkan biaya logistik dari sisi land transportation dan inventory.
“Tentunya kami ingin menyosialisasikan dari barat ke timur bahwa berbicara mengenai pelabuhan itu adalah bicara network. Misalnya, ada satu kapal yang singgah di pelabuhan titik A, B, dan C, di mana layanan pelabuhan di titik A bagus, tetapi pelayanan di pelabuhan B dan C tidak bagus, maka secara keseluruhan tidak akan memberikan dampak yang optimal kepada logistics cost. Tentunya, akan lebih baik jika layanan pelabuhan A, B, dan C juga setara bagusnya,” tutur Arif Suhartono.
“Kalau kita ingin men-transform suatu pelabuhan, yang ditransformasi tidak hanya internal-nya saja, tetapi semua stakeholder harus ditransformasi, apakah itu shipping line, cargo owner, forwarding, dan driver. Semua aspek, baik internal maupun eksternal itu semuanya harus ditransformasi,” tambahnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://amp.wartaekonomi.co.id/berita375155/pelindo-layanan-kepelabuhan-menjadi-anchor-penurunan-biaya-logistik-nasional
Salam,
Divisi Informasi