Warta Ekonomi, Jakarta – Indonesia merupakan pasar terbesar keempat di dunia dengan jumlah penetrasi internet mencapai angka 65 persen dengan pengguna seluler yang terus bertumbuh. Landskap ini kemudian mengarah konsumen dalam cara membeli barang yang semuanya bisa melalui telepon genggam (smartphone). Pertumbuhan populasi muda dengan perubahan perilaku konsumen seperti ini mendorong Indonesia menjadi pasar yang sangat menarik dan tentunya berdampak pada industri logistik.
Menurut CEO dan Co-Founder perusahaan teknologi logistik Shipsy, Soham Chokshi, Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara dan sejauh ini keberadaan Shipsy di negara ini telah mendapat respon yang cukup positif oleh pasar.
“Kami memulainya beberapa bulan yang lalu, menyiapkan tim lokal yang kompeten untuk membantu dukungan dalam negeri. Dan kami pun telah melakukan interaksi dan komunikasi dengan hampir seluruh perusahaan-perusahaan terdepan di bidang e-commerce, logistik dan sebagainya. Saya pikir secara keseluruhan, kami melihat ada peluang besar di sini di mana teknologi akan sangat membantu industri ritel, manufaktur maupun logistik,” tuturnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (20/11/2022).
Lebih lanjut Ia mengungkapkan bila baru-baru ini Shipsy membuka kantor perwakilannya di Indonesia. Kehadirannya di pasar Indonesia sekaligus juga untuk menjadikan negara ini sebagai pusat bisnis di kawasan Asia Tenggara bagi solusi logistik yang ditawarkan.
“Tantangan logistik saat ini seperti kenaikan biaya logistik, visibilitas dan skalabilitas pengiriman yang buruk, proses manual, pengalaman pelanggan di bawah standar, dan faktor lainnya menghadirkan peluang untuk membantu pelaku bisnis Indonesia dalam membuka efisiensi operasional dengan solusi teknologi,” tambahnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://wartaekonomi.co.id/amp/read460658/peluang-pasar-besar-shipsy-serius-garap-pasar-indonesia-dan-bantu-sektor-logistik-kurangi-emisi-karbon
Salam,
Divisi Informasi