Liputan6.com, Jakarta Pembangunan transportasi berbasis jalan disebut tak sebatas menyasar kota-kota besar. Ternyata, ada sejumlah angkutan perintis yang juga menyasar ke daerah-daerah terpencil.
Pengamat Transportasi dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno memberikan catatannya. Pembangunan transportasi di daerah identik dengan angkutan perintis.
Djoko mencatat, angkutan bus perintis telah beroperasi di 32 provinsi dengan 278 rute dan panjang trayek mencapai 32.262 km. Dilayani dengan 514 armada. Bahkan sudah ada angkutan perintis yang naik kelas menjadi komersial.
“Angkutan bus perintis yang melintas di jalan nasional beralih menjadi trayek komersial, seperti trayek Tanjung Selor – Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. Semula tarifnya Rp 50 ribu, setelah dikomersialkan menjadi Rp 100 ribu,” ujar dia dalam keterangannya, Rabu (27/12/2023).
Kemudian, bus perintis juga menyasar Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Misalnya di perbatasan Kalimantan, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Ada tiga rute layanan angkutan bus perintis yang melayani warga di perbatasan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/5491727/pembangunan-transportasi-tak-cuma-di-pulau-jawa-ini-buktinya
Salam,
Divisi Informasi