Pemerintah diminta memprioritaskan perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur pelabuhan, seperti Merak-Bakauheni ketimbang membangun Jembatan Selat Sunda.
JAKARTA – Rencana pemerintahan Jokowi-JK tidak meneruskan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) dinilai tepat dan disambut positif berbagai kalangan, termasuk para pengusaha.
Sambutan positif tersebut di antaranya datang dari Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Logistik, Carmelita Hartoto. ”Pembangunan JSS merupakan proyek yang sangat mahal dan akan menghilangkan esensi dari rencana pemerintah yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata dia, di Jakarta, kemarin.
Sementara itu, Wakil Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA), Asmari Herry, mengatakan pembatalan pembangunan JSS sangat dinantikan oleh para pengusaha angkutan laut, sebab hal ini dinilai kontradiktif dengan keinginan pemerintah sendiri yang ingin mengembangkan pelayaran jarak pendek (short sea) dengan menggunakan kapal-kapal feri.
“Sebetulnya dari sisi logistik, lebih murah benahi pelabuhan dan membuat angkutan laut feri atau kapal dibanding membuat jembatan. Karena dengan bikin JSS, beban pemerintah untuk jalan semakin besar. Sekarang yang dikeluhkan beban Pantura akan tambah berat,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.koran-jakarta.com/?23279-pembatalan%20jss%20sangat%20tepat