JAKARTA-Supply Chain Indonesia menyarankan PT Pelabuhan Indonesia II menyiapkan sistem informasi teknologi guna mendukung fasilitas logistik terpadu untuk kargo ekspot impor di Pelabuhan Tanjung Priok.
Rudy Sangian, pakar informasi kepelabuhanan Supply Chain Indonesia (SCI), memaparkan logistik terpadu yang digadang Pelindo II terlebih dahulu harus menata alur impor atau ekspor.
“Penataan alur impor dan ekspor yang mengandalkan logistik terpadu ini memerlukan MiddleWareTechnology yang mampu menerjemahkan aneka ragam pesan elektronik masing-masing,” ujarnya, Rabu (24/8).
Oleh karena itu, dia memandang perlu adanya koordinasi sejumlah pihak penyedia jasa logistik yang terdiri dari, agen pelayaran, freight forwarder, dan perusahaan truk beserta pihak instansi yang terkait separti Bea dan Cukai, serta Karantina.
Dengan koordinasi dan sistem TI terpatu, dia menilai pertukaran data dimaksud harus dapat dilakukan minimal setiap hari atau 1×24 jam sebelum fisik kapal tiba di area pelabuhan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Kamis, 25 Agustus 2016.
Salam,
Divisi Informasi
Divisi Informasi