SERAMBINEWS.COM – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe yang telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada 14 Desember 2018 lalu dinyatakan siap untuk operasional.
Namun, dalam perjalanannya masih terdapat beberapa kendala yang harus dituntaskan melalui koordinasi dan sinergi dengan stakeholder terkait guna mengambil langkah-langkah strategis dalam penyelesaiannya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Dr Aulia Sofyan, Selasa (21/5/ 2019) terkait status terkini operasional KEK Arun Lhokseumawe. Menurutnya beberapa terobosan telah dilakukan.
Bahkan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, selaku Ketua Dewan Kawasan KEK di Aceh, telah beberapa kali menggelar rapat dengan para konsorsium pengusul KEK Arun Lhokseumawe. Yakni, PT Pertamina (Persero), PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pembangunan Aceh, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dan pengelola kawasan yakni PT Partriot Nusantara Aceh.
Beberapa kendala yang dibahas yakni terkait sewa lahan dan penyertaan modal yang mendapat perhatian khusus Plt Gubernur yang juga merangkap sebagai Ketua Dewan Kawasan KEK di Aceh.
Dalam beberapa kesempatan, Plt Gubernur Aceh, mengharapkan komitmen dari masing-masing pihak agar segera menyelesaikan kewajibannya dengan segera menyetor penyertaaan modal dengan limit waktu yang disepakati bersama.
Terkait dengan inisiasi pengembangan KEK Arun Lhokseumawe, menurut Dr. Aulia dibutuhkan pemanfaatan potensi-potensi aset existing dalam rangka mendapatkan recurring income bagi pelaku bisnis, termasuk pemanfaatan brownfield property, sebelum melakukan investasi yang lebih cenderung kepada capital expenditure.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://aceh.tribunnews.com/2019/05/21/pemerintah-aceh-bersinergi-kembangkan-kek-arun-lhokseumawe
Salam,
Divisi Informasi