JAKARTA-Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia meminta pemerintah berhati-hati dalam mengevaluasi harga bahan bakar minyak yang akan diterapkan setiap bulan.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan evaluasi terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) per bulan harus dilakukan dengan cermat karena mempengaruhi daya beli masyarakat.
Yukki menilai penurunan harga BBM tidak serta merta memicu penurunan biaya logistik, mengingat komponen biaya tersebut tidak hanya berasal dari harga BBM.
“Dampak penurunan BBM terhadap logistik harus dilihat dari jenis komoditinya. Tidak serta merta turun,” ujarnya, Sabtu (3/1).
Menurutnya, komponen besaran biaya logistik mengacu antara lain laju inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, upah minimum provinsi (UMP) dan tarif dasar listrik (TDL).
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 5 Januari 2015