JAKARTA – Pengusaha pelayaran, dan pelaku usaha logistik meminta pemerintah tidak tergantung kepada keputusan Jepang untuk mempercepat pembangunan pelabuhan baru di Jawa Barat.
Carmelita Hartoto, Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), mengatakan pihak Jepang hingga kini masih meminta keterlibatan dari pemerintah terkait dengan pembangunan pemecah ombak (breakwater) dan akses jalan di lokasi baru yang telah dikaji pemerintah.
“Kalau Jepang tidak mau, diganti saja,” ujarnya di Jakarta, Jumat (26/2).
Yukki N. Hanafi, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menegaskan alternatif pelabuhan baru di Jawa Barat sangat baik untuk memperlancar arus logistik. Namun, dia meragukan sejauh mana Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini menjadi pelabuhan utama bagi industri yang berkembang di Jawa Barat.
Masih Wajar
Sepanjang pengetahuannya, dia mengungkapkan pihak Jepang bersedia ikut serta dalam membangun pelabuhan baru dengan skema pemberian pinjaman.
“Semuanya wajar saja. Lalu apakah kita perlu tergantung Jepang 100%? Enggak juga, pendapat saya,” tegasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 29 Februari 2016