Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen bersinergi menghubungkan pelaku koperasi; usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); dan industri kecil dan menengah (IKM) untuk terhubung ke dalam rantai pasok global (global value chain).
Hal ini bertujuan untuk mendorong peningkatan ekspor dan penguatan substitusi impor. Kemitraan koperasi, UMKM, dan IKM terhubung dalam rantai nilai global masih rendah. Begitu juga dengan keterlibatan UMKM pada rantai pasok, masih sangat minim, hanya mencapai 6,3 persen dalam rantai nilai global.
Untuk itu, pemerintah terus menggali potensi-potensi pengembangan kemitraan antara koperasi, UMKM, dan IKM dengan BUMN maupun swasta. Menkop Teten Masduki menyampaikan, salah satu upayanya ialah sinergi antara Kemenkop UKM dengan Kemenperin dan Kementerian BUMN, yang bertujuan untuk mendorong masuknya koperasi, UMKM, dan IKM dalam rantai pasok BUMN.
“Implementasi kegiatan ini, sebagai percontohan adalah kemitraan koperasi, UMKM, dan IKM dengan enam BUMN, yakni PT Pertamina, PT PLN, PT Kimia Farma, PT Krakatau Steel, Perum Perhutani, dan RNI (Persero). Untuk tahap awal ada sembilan,” kata Teten, dikutip dari laman resmi Kemenkop UKM, Senin (06/09/2021).
Teten menilai sinergi ini sangat penting, karena merupakan salah satu upaya untuk mendorong, koperasi, UMKM dan IKM sebagai kekuatan ketahanan ekonomi, dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkualitas dengan sasaran utama peningkatan nilai tambah, daya saing, investasi, ekspor, substitusi impor, dan perluasan lapangan kerja melalui penguatan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://setkab.go.id/pemerintah-dorong-koperasi-dan-umkm-masuk-rantai-pasok-global/
Salam,
Divisi Informasi