Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Koperasi dan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merasa tidak bisa kerja sendiri dalam mengembangkan dan membina seluruh pelaku UMKM di dalam negeri. Pasalnya, jumlah pelaku usaha kategori tersebut mencapai 64 juta. Untuk itulah, mereka membuka peluang kerja sama dengan semua platform e-commerce guna mendukung pengembangan koperasi dan UMKM.
“Kami sudah dan akan terus membuka kerja sama dengan platform e-commerce, warung tradisional, koperasi, lembaga pendidikan dan pelatihan, maupun pihak terkait lainnya, baik online maupun offline, untuk memajukan koperasi dan UMKM di tanah air,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangannya yang dikutip dari Antara, Selasa (26/5).
Ia menambahkan sejak awal pihaknya memang membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak berpegang pada prinsip transparan, akuntabel, dan semata-mata demi memajukan koperasi dan UMKM di Tanah Air. Khusus dalam kolaborasi dengan platform e-commerce, menggunakan skema non-APBN. “Sejumlah laporan menunjukkan bahwa di antara UMKM yang bertahan, bahkan tumbuh di tengah masa pandemi, adalah mereka yang sudah terhubung dengan platform online,” ungkap Teten.
Platform online ini, kata dia, sekaligus membantu masyarakat luas untuk menerapkan jaga jarak fisik, sambil tetap memenuhi kebutuhan masing-masing dengan menjaga berlangsungnya aktivitas ekonomi. Sampai saat ini, sambungnya, terdapat 5 platform e-commerce yang telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam mendukung UMKM Indonesia melalui gerakan #BanggaBuatanIndonesia. Kelimanya yaitu Blibli, Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak.
Melalui e-commerce, UMKM dapat memasarkan produk dan masuk ke era ekonomi digital. Saat ini, kata dia, 87 persen UMKM di Indonesia masih tertinggal dalam sisi digital.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200526211652-92-507150/pemerintah-gandeng-e-commerce-bina-64-juta-umkm
Salam,
Divisi Informasi