JAKARTA, KOMPAS.com – Peneliti Centre of Strategic and International Studies (CSIS) mengingatkan pemerintah mengenai tantangan ekspor yang bisa mempengaruhi pemulihan ekonomi nasional.
Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan, tantangan tersebut adalah kenaikan harga komoditas yang tidak berkelanjutan dan kendala logistik di pelabuhan dalam negeri dan luar negeri.
“Kita harus hati-hati melihat kenaikan ekspor yang terjadi, walau ini membantu dalam proses pemulihan ekonomi di indonesia,” kata Yose dalam ADB Outlook Update secara virtual, Rabu (22/9/2021).
Yose menuturkan, sebagian besar lonjakan kinerja ekspor Indonesia saat pandemi ditopang oleh ekspor komoditas unggulan, seperti kelapa sawit (crude palm oil/CPO), nikel, besi dan baja, raw material, serta bahan bakar mineral. Kenaikan ekspor tersebut terjadi sebab adanya lonjakan harga komoditas hingga 70 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Kenaikan harga komoditas tahun depan diproyeksi tidak akan se-booming tahun ini karena terjadi normalisasi.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://money.kompas.com/read/2021/09/22/145411626/pemerintah-harus-waspadai-kenaikan-harga-komoditas-yang-bisa-pengaruhi-kinerja.
Salam,
Divisi Informasi