Merdeka.com – Pemerintah memperkirakan kinerja ekspor dan impor di 2022 mampu tumbuh positif seiring dengan pemulihan kinerja perekonomian global, khususnya pada negara mitra dagang utama. Ditargetkan, kinerja ekspor tumbuh 5,8-7,9 persen dan impor sebesar 6,0-8,6 persen di 2022.
Kementerian Keuangan dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2022 menjelaskan, kinerja ekspor dan impor tahun 2022 juga akan ditopang oleh berbagai kebijakan Pemerintah, terutama yang berkaitan dengan reformasi struktural untuk perbaikan efisiensi dan daya saing ekonomi, peningkatan nilai tambah produk ekspor komoditas, serta penguatan industri nasional guna mendorong potensi dan munculnya komoditas ekspor unggul yang baru.
Pemerintah juga akan terus melakukan langkah dukungan pembiayaan ekspor dengan skema khusus seperti Penugasan Khusus Ekspor (PKE) melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan bentuk pembiayaan berupa kredit modal kerja dan buyers credit.
Selanjutnya, Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) dalam bentuk pembiayaan berupa kredit modal kerja dan pinjaman operasional usaha bagi IKM berorientasi ekspor maupun skema lainnya yang dirasa perlu untuk meningkatkan peran ekspor nasional.
Dalam rangka perbaikan akses pasar, pemetaan pasar internasional terutama di negara-negara non tradisional sebagai pasar ekspor yang prospektif akan terus dimaksimalkan guna mengisi potensi ceruk pasar yang ada.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.google.co.id/amp/s/m.merdeka.com/amp/uang/pemerintah-target-ekspor-tumbuh-79-persen-di-2022.html
Salam,
Divisi Informasi.