Pemerintah menargetkan ekonomi tumbuh mencapai 5,2% hingga 5,8% dalam asumsi makro pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022. Seluruh sektor ekonomi akan tumbuh positif dan konsumsi pulih sehingga mampu mendorong pertumbuhan.
Angka pertumbuhan ekonomi tersebut disepakati oleh panitia kerja yang terdiri dari perwakilan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, pemerintah, dan Bank Indonesia. Anggota Banggar DPR Hamka Kady menyampaikan bahwa 17 sektor penopang pertumbuhan ekonomi ditargetkan positif pada tahun depan.
“Setelah mayoritas mencatatkan pertumbuhan negatif pada 2020,” kata Hamka dalam rapat kerja bersama pemerintah dan BI, Rabu (20/6).
Industri pengolahan yang memiliki kontribusi mencapai 19,9% terhadap perekonomian akan tumbuh di rentang 5,3-3,9% pada tahun depan. Sektor pertanian akan tumbuh 3,6-4%, perdagangan 4,8-5,6%, konstruksi 6-6,8%, dan pertambangan 1,8-2,2%. Lalu, jasa keuangan diperkirakan tumbuh di antara 5,5-5,9%, informasi & komunikasi 9,8-10,3%, transportasi & perdagangan 7,5-9%, administrasi pemerintahan 3,2-3,7%, jasa pendidikan 5,5-6,1%, dan real estat 5,3-5,7%.
Selanjutnya, penyediaan akomodasi & makan minum 6-6,7%, jasa lainnya 6,7-7,3%, jasa perusahaan 7,5-8%, jasa kesehatan 6,9-7,4%, pengadaan listrik & gas 5,5-6,1%, serta pengadaan air dan pengelolaan sampah 5,2-5,6%.1.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://katadata.co.id/agustiyanti/finansial/60dc296322530/pemeritah-optimistis-ekonomi-tahun-depan-tumbuh-5-8-konsumsi-pulih
Salam,
Divisi Informasi.