SURABAYA (beritatrans.com) – Revitalisasi berupa pendalaman dan pelebaran Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang hampir tuntas. Dipastikan akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Jatim pada 2015 dan tahun-tahun mendatang. Sedikitnya pertumbuhan ekonomi tahun ini akan mampu tumbuh sekitar 7,5% sampai 8%.
“Tapi, semuanya kembali ke kondisi ekonomi makro nasional maupun internasional. Pelebaran dan pendalaman APBS sangat berdampak pada traffic kapal dari dan ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya serta jumlah barang yang diangkut makin besar,” kata Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Edy Priyanto.
Jika melihat jumlah bongkar muat petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak yang meningkat setiap tahunnya menjadi salah satu indikasi pertumbuhan ekonomi, seperti tahun 2014 lalu jumlah petikemas mencapai 3,1 juta TEUs, angka ini meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar 2,9 juta TEUs.
Sedangkan bongkar muat barang curah kering di Pelabuhan Tanjung Perak pada 2014 mencapai 8,6 juta ton dan tahun 2013 dengan 7,3 juta ton.
“Seiring dengan makin dekatnya penyelesaian pendalaman dan pelebaran APBS serta pemindahan jalur pipa gas eks Kodeco Energy, pada 2015 ini traffic kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak bakal meningkat 4% sampai 5%. Dan yang lebih penting lagi waktu waiting time kapal bersandar juga bisa diperpendek, selama ini waiting time kapal mencapai satu pekan,” kata Edy.
Sumber dan berita selengkapnya: