Warta Ekonomi, Jakarta – Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi tulang punggu perekonomian di Indonesia. Namun kontribusi UKM terhadap ekspor nasional masih sangat minim.
Berbagai faktor menjadi biang keladi sulitnya UKM tanah air menembus pasar dunia. Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM bidang Produktivitas dan Daya Saing, Yulius menilai tantangan bagi UKM di Indonesia harus dihadapi dengan serius dan bersama-sama.
Apalagi sumbangsih sektor UKM secara nasional terhadap produk domestik bruto (PDB) begitu besar. Tantangan pertama yaitu persoalan Logistics Performance Index (LPI) Indonesia tergolong rendah, yaitu senilai 3,15. Sementara LPI negara lain seperti Jerman (4,2), Swedia (4,05), Belgia (4,04), Singapura (4,0), dan Jepang (4,03).
Namun jika dibandingkan dengan lower-middle income group seperti India, atau emerging economies seperti Vietnam dan Cote d’Ivoire, LPI Indonesia tidak tertinggal terlalu jauh.
“Hal ini mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk bisa memperbaiki indeks tersebut,” kata Yulius dalam acara BanggaUKM Indonesia dengan tema ‘Win Local, Go Global’ dan disaksikan secara daring, Selasa (28/6).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://wartaekonomi.co.id/read425175/pendanaan-hingga-tarif-jasa-logistik-jadi-tantangan-ukm-mendunia
Salam,
Divisi Informasi