Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia menilai penerapan teknologi blockchain bisa membantu menekan biaya logistik, yang tergantung kepada kompleksitas rantai pasok masing-masing pelaku bisnis. Blockchain merupakan sistem pencatatan atau database yang tersebar luas di jaringan, atau disebut juga dengan istilah distributed ledger.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasok Rico Rustombi mengatakan kaitan penerapan blockchain dan penurunan biaya logistik dilihat berdasarkan contoh kasus secara global.
Dia mencontohkan perusahaan logistik Maersk Line telah bekerja sama dengan IBM untuk mendigitalisasi rantai pasoknya dengan blockchain sehingga tingkat akurasi, transparansi dan kecepatan pemprosesan dokumen membaik dan biaya dokumen secara signifikan turun. “Di bidang logistik, blockchain berpotensi menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya saing,” katanya, Selasa (9/10/2018).
Dengan penerapan blockchain, perusahaan pun dapat meningkatkan pendapatan (revenue) hingga 15%, sehingga perusahaan tersebut akan siap berkompetisi dan meningkatkan daya saing secara global.
Contoh lainnya, kata dia, Walmart menerapkan blockchain untuk menelusuri sumber dagingnya dari China dan merekam dari mana daging tersebut berasal, diproses, disimpan di gudang penyimpanan dan kapan dijual berdasarkan tanggal. Hal serupa juga, menurutnya, bisa berlaku bagi produk lain yang telah diterapkan oleh Unilever dan Nestle.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20181009/98/847289/penerapan-blockchain-diyakini-bisa-menekan-ongkos-logistik
Salam,
Divisi Informasi