JawaPos.com – Pemerintah bakal mengoptimalkan pengoperasian Inaportnet di pelabuhan. Penerapan layanan digital menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Pengamat dan pengguna jasa mendorong pengembangan national logistics ecosystem (NLE) untuk mengurangi biaya logistik hingga 50 persen.
Berdasar informasi, rencananya ada 25 pelabuhan yang menerapkan Inaportnet tahun ini. Pelabuhan Tanjung Perak sudah memanfaatkannya. Aplikasi diterapkan seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19.
Pengamat maritim dari ITS Raja Oloan Saut Gurning menyatakan, penerapan Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Perak sudah berjalan baik. Namun, dia mengingatkan pentingnya dukungan fasilitas internet. ”Ada pengguna jasa yang melapor sulit meng-upload dokumen karena server down. Ini menjadi perhatian bersama,” kata Saut.
Menurut Saut, Inaportnet bukan satu-satunya platform digital yang diterapkan di pelabuhan. Ada banyak aplikasi lain. Operatornya juga berasal dari instansi berbeda-beda.
Saut menyampaikan, NLE menjadi pemersatu layanan. Seluruh platform yang jumlahnya banyak bisa diintegrasikan. Pelayanan di pelabuhan akan semakin mudah, efektif, dan terpantau.
”Jadi, bukan hanya kantor otoritas pelabuhan, NLE juga mengkoneksikan layanan digital milik instansi lain. Misalnya, Bea Cukai, karantina, kantor kesyahbandaran, badan pengelola pelabuhan, dan pengguna jasa,” papar Saut.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.jawapos.com/surabaya/28/02/2022/penerapan-nle-picu-penurunan-biaya-logistik-hingga-50-persen/
Salam,
Divisi Informasi