Oleh: Jimmi Krismiardhi, M.M.
Senior Consultant
Supply Chain Indonesia
Pengiriman kargo dengan jumlah besar baik dari sisi kuantitas maupun dimensi memiliki kondisi yang berbeda dengan pengiriman dalam jumlah kecil. Biaya kirim per unit barang akan semakin murah, tetapi ada tantangan tersendiri dalam melakukan handling-nya.
Dalam perkembangannya, penyedia jasa pengiriman kargo sudah berinovasi untuk dapat menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang ingin produk dalam keadaan segar, dingin, atau beku dalam proses pengiriman, dapat dilayani dengan menggunakan reefer container.
Reefer container memiliki unit refrigerasi terpadu yang bergantung pada listrik yang dipasok oleh sumber listrik pada lokasi di darat, kargo, ataupun dermaga. Saat diangkut oleh truk atau kereta api, listrik untuk peti kemas ini juga dapat dipasok oleh generator diesel (“genset”) yang ditempelkan pada peti kemas selama perjalanan. Reefer container mampu mengatur suhu udara hingga mencapai paling rendah -65 °C dan paling tinggi 40 °C.
Beberapa reefer container juga dilengkapi dengan sistem air pendingin yang dapat digunakan apabila peti kemas disimpan di bawah dek kapal (pengiriman melalui laut) tanpa ventilasi yang cukup untuk menurunkan panas yang dihasilkan oleh unit refrigerasi. Dampak adanya reefer container cukup signifikan karena konsumen di seluruh dunia dapat menikmati hasil bumi dalam keadaan segar kapanpun.
Beberapa keuntungan memakai reefer container yaitu bisa dipartisi sesuai kebutuhan kita, cocok untuk menyimpan produk-produk musiman, tidak hanya untuk makanan saja tetapi reefer container dapat menyimpan bahan mentah lainya seperti alat medis, obat yang butuh suhu dingin agar tidak rusak, dan yang terpenting adalah tahan dengan berbagai kondisi.
Namun untuk proses pengelolaan pengiriman kargo melalui reefer container juga harus mempertimbangkan beberapa tahapan agar barang sampai ke tempat tujuan tanpa ada masalah.
Beberapa masalah dan kendala utama dalam pengiriman komoditas perishable sebagian besar klaim asuransi untuk kargo yang mudah rusak disebabkan oleh tiga hal yaitu kurangnya pengetahuan tentang perbedaan celcius dan fahrenheit, komunikasi yang buruk tentang persyaratan pengiriman, dan kegagalan untuk memantau atau menyambungkan unit pengangkutan kargo selama perjalanan. Hal-hal tersebut sering dilihat sebagai kesalahan yang sederhana, padahal kesalahan seperti itu dapat menyebabkan klaim yang paling mahal.
Tahapan yang dilakukan pengirim untuk mencegah masalah pengiriman kargo melalui reffeer container memiliki beberapa tahap sebagai berikut:
- Bertanggung jawab untuk memastikan instruksi dan persyaratan khusus untuk pengemasan dan pengangkutan kargo kepada pihak-pihak terkait.
- Mengacu pada kode praktik IMO/ILO/UNECE untuk pengemasan untuk pengangkutan kargo (Kode CTU).
- Perlu mengertahui persyaratan khusus di negara tujuan untuk beberapa kargo, suhu ditentukan oleh negara penerima barang.
- Penulisan yang jelas terkait persyaratan seperti suhu yang disetel, dan sebagainya.
- Pemeriksaan apakah kontainer yang anda terima dari pengangkutan dalam kondisi terbaik untuk produk anda karena jika ada kerusakan pada ventilasi internal dapat mempengaruhi efisiensi aliran udara melalui reefer container yang selanjutnya dapat mengakibatkan kontainer gagal mencapai suhu set point.
- Pastikan anda mengetahui semua karakteristik produk-produk seperti:
- Jenis apakah yang mudah rusak
- Bagaimana harus dikemas
- Bagaimana harus dikirim (segar, dingin, atau beku)
- Masalah apa yang dapat mempengaruhi kondisi barang (kondensasi, dll.)
- Jika anda menggunakan logistics service provider (LSP), perlu memastikan bahwa LSP tersebut memiliki pemahaman yang baik dan terperinci tentang produk anda, persyaratan spesifikasi dalam hal pengemasan, penyimpanan, suhu, dan yang terpenting masalah spesifik yang terkait dengan produk ini.
- Diskusi dengan penyedia logistik anda tentang rencana darurat mereka seperti rute alternatif atau moda transportasi jika terjadi keadaan darurat.
- Memahami aliran udara dan metode penyimpanan kargo serta bagaimana pengepakan perlu dilakukan untuk kargo segar, dingin, dan beku.
- Gunakan penyedia layanan reefer cargo yang andal untuk memantau pengepakan, pergerakan, dan pengiriman kargo anda yang mudah rusak.
Selain dari tahapan yang dilakukan oleh pengirim adapun beberapa tahapan yang perlu diperhatikan untuk mencegah masalah pengiriman kargo melalui reefer container dari pihak pengangkut, antara lain sebagai berikut:
- Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa anda memahami kargo yang akan dikirim oleh pengirim memahami kargo yang akan dikirim oleh pelanggan, persyaratanya, pengaturanya, dan lain-lain.
- Memastikan bahwa reefer container yang disediakan untuk pelanggan sesuai dalam segala hal untuk melakukan pengangkutan.
- Peralatan reefer harus diperiksa secara teratur untuk kesesuaian dan unit harus diservice dan dipelihara secara teratur termasuk pemeriksaan rutin terkait peralatan data logger dengan baik,
- Memberikan jenis reefer container yang tepat kepada pelanggan sesuai dengan jenis kargo/komoditas yang diangkut.
- Berpengalaman dan memahami beberapa proses pengelolaan suhu untuk berbagai macam jenis komoditas.
- Memperhatikan dengan cermat beberapa persyaratan di atas kapal yang mungkin dimiliki klien seperti persyaratan step–up atau step-down yang mungkin memerlukan perubahan suhu selama perjalanan untuk komoditas seperti tomat atau kentang.
- Memperhatikan kebutuhan pelanggan terutama dalam hal pengaturan suhu dan kelembaban setiap kesalahan dalah hal ini dapat merusak kargo.
- Gunakan penyedia layanan reefeer container yang andal dan berpengalaman untuk memantau reefer container yang kosong, persiapan sesuai dengan kebutuhan kargo, perbaikan, dan lain-lain.
- Memastikan bahwa saluran komunikasi selalu terbuka dengan pelanggan dan bahwa mereka diberi tahu tentang perubahan apa pun pada kontainer, kargo, jadwal kapal, dan sebagainya. Beberapa masalah tersebut dapat mempengaruhi kesepakatan perdagangan atau jadwal pengiriman pelanggan.
- Menunjukan spesialis penyedia layanan yang mampu melakukan analisis mikro-biologis pada kargo yang mudah rusak untuk menentukan aman atau tidaknya untuk dikonsumsi.
- Salah satu solusi yang dapat dilakukan jika terjadi terjadi masalah dapat menunjuk ahli kargo yang mudah rusak untuk menilai kerusakan
Referensi:
Modul E-training & E-Certification Cold Chain Logistics. 2021. Ruang Logistik.
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Pengelolaan Pengiriman Kargo Melalui Reefer Container (839.4 KiB, 240 hits)