
PROKAL.CO, SAMARINDA – Pengusaha di Kaltim dituntut memanfaatkan layanan direct call dari Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan. Pasalnya selama ini layanan ekspor langsung masih belum maksimal. Padahal layanan ini diyakini mampu menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, hadirnya direct call punya banyak manfaat untuk Bumi Etam. Makanya untuk mendorong kinerja, pada 1 Januari mendatang rencananya kembali dibuka untuk layanan ekspor komoditas perkayuan.
“Selama ini mereka (pengusaha) masih ekspor perkayuan melewati Surabaya, sehingga yang mencatatkan ekspor Surabaya. Begitu juga pajaknya yang dapat Surabaya, bukan Kaltim,” ungkapnya Rabu (5/12).
Dia membeberkan, layanan direct call dari Pelabuhan Kariangau Balikpapan bisa memangkas waktu dan biaya pengiriman barang dari Kaltim, ke sejumlah negara. Seperti Tiongkok yang biasanya memerlukan waktu 37 hari, kini cukup 17 hari. Artinya pengusaha Kaltim bisa memangkas 20 hari proses ekspor.
Namun sayang, direct call belum maksimal. Saat ini masih banyak komoditas-komoditas yang didata untuk bisa ekspor langsung dari pelabuhan Peti Kemas Kariangau Balikpapan. “Kami meminta para pengusaha memanfaatkan fasilitas ini. Selain menghemat waktu, direct call juga turut memacu peningkatan PAD,” tuturnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi
#SCIuntukLogistikIndonesiaLebihBaik