New York – Penurunan harga minyak dunia yang diperkirakan tertekan strategi Iran yang langsung menggenjot produksinya diperkirakan belum memengaruhi bisnis logistik di Indonesia.
Harga jual minyak pada Agustus di New York, seperti dikutip Bloomberg, turun 1,6% setelah merosot sebesar 21% pada Juli 2015. Iran bisa meningkatkan produksi minyak hingga 500.000 barel per hari dalam sepekan setelah pencabutan sanksi terhadapnya dan 1 juta barel per hari sebulan setelah pencabutan sanksi itu.
Bijan Namdar Zanganeh, Menteri Energi Iran mengatakan negaranya berencana meningkatkan ekspor minyak bumi. Negara itu rata-rata memproduksi 2,85 juta barel pada bulan lalu. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan rata-rata dalam setahun pada 2011 yang saat dikenakan sanksi, yakni sebesar 3,6 juta barel.
TARIF PENGANGKUTAN
Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi mengatakan penurunan harga minyak dunia tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap dunia logistik di Indoensia. “Kecuali untuk pengiriman barang dari dan keluar negeri dengan pelayaran internasional yang membeli BBM di luar negeri. Penurunan BBM sedikit banyak berpengaruh pada tarif pengangkutan,” katanya.
Ketua Umum Indonesian National Shipowner’s Association atau INSA Carmelita Hartoto mengatakan saat ini harga BBM kapal di pelayaran domestik Indonesia masih lebih mahal dibandingkan dengan negara lainnya, bahkan dengan Singapura.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 4 Agustus 2015
Sumber foto:
beckettrankine.com