Jakarta – Sebagai mother of industry, sektor industri logam, termasuk baja ringan di dalamnya, berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono menjelaskan, industri logam merupakan salah satu sektor yang prospektif untuk ke depannya karena kebutuhan domestik yang cukup besar.
Lebih lanjut, selama ini industri logam berperan penting dalam mendongkrak nilai tambah bahan baku serta membawa efek yang luas bagi perekonomian, di antaranya sebagai penghasil devisa dari ekspor dan menyerap banyak tenaga kerja. “Jadi, sektor ini akan menjadi faktor pendorong bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa,” imbuhnya, Minggu (20/12/2020).
Menanggapi hal itu, para pelaku usaha industri baja ringan nasional pun tak tak tinggal diam. Berbagai inovasi dilakukan untuk meningkatkan utilitas dan produksinya. Hal yang sama dilakukan oleh produsen genteng metal dan baja ringan, PT Tatalogam Lestari. Bahkan untuk meningkatkan daya saingnya, PT Tatalogam Lestari meluncurkan produk baja ringan yang telah diekspor dan diakui kualitasnya di Australia dengan sertifikat AS 97 (Australian Standart).
President Director Tatalogam Group, Yarryanto Rismono mengakui, tahun 2021 menjadi tahun penuh harapan dan optimisme dalam proses pemulihan ekonomi, tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global. Semua sektor diharapkan dapat pulih dan memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa. Salah satu cara yang dilakukan Tatalogam Group adalah dengan terus berinovasi.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5302673/peran-industri-kebut-pemulihan-ekonomi
Salam,
Divisi Informasi