JAKARTA-Pengusaha kapal nasional menilai Indonesia memiliki peluang bear dalam mengembangkan bisnis perawatan dan perbaikan kapal.
Namun, Budhi Halim, Sekjen Indonesia National Shipowners Association (INSA), mengatakan pemilik kapal offshore cenderung lebih memilih Singapura sebagai pelabuhan untuk repair and maintenance karena lebih cepat dibandingkan galangan kapal dalam negeri.
Dia menyebutkan galangan kapal dalam negeri bisa 2-3 kali lipat lebih lama dalam memperbaiki kapal. Padahal kapal offshore dalam sehari bisa kehilangan US$20.000-US$80.000 apabila tidak beroperasi sehingga operator kapal harus memilih galangan kapal yang menawarkan perbaikan tercepat.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 8 Desember 2015