MedanBisnis – Jakarta. Pembangunan Infrastruktur menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kemajuan bangsa. Bahkan sebagaimana disampaikan Presiden RI Joko Widodo di berbagai kesempatan, kemajuan infrastruktur menjadi bagian dari sembilan agenda prioritas atau Nawa Cita dari Kabinet Kerja. Dan untuk bisa memenuhi target tersebut segala daya, upaya, serta sumber daya harus dipergunakan secara maksimal.
“Namun untuk memenuhi percepatan Pembangunan Infrastruktur tersebut kapasitas yang dimiliki Pemerintah dan Pelaku Jasa Konstruksi Nasional belum memenuhi, karena itulah kita tetap membuka peluang bagi pelaku konstruksi asing, tentunya dengan proporsional,” ujar Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Hediyanto W Husaini pada Workshop Kebijakan Pengaturan dan Pengawasan BUJK Asing di Indonesia, Selasa kemarin di Jakarta.
Kepala BP Konstruksi mengingatkan agenda prioritas keenam ‘Nawa Cita’ yaitu “meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di Pasar internasional” dilakukan dengan membangun infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara, kawasan industri dan pasar tradisional di berbagai kawasan Indonesia. Pembangunan infrastruktur tersebut tidak dapat dipisahkan dengan dukungan sektor jasa konstruksi yang menjadi faktor penentu dalam pembangunan infrastruktur.
“Apalagi kini Kementerian PU dan Pera memiliki tanggung jawab untuk membangun berbagai fasilitas masyarakat seperti waduk hingga 29 buah selama kurun lima tahun, jalan sepanjang 1000 km, pelabuhan minimal 20, pembangkit listrik yang masih minim saat ini, hingga eksplorasi minyak. Semua itu membutuhkan tak hanya modal, tapi juga sumber daya manusia dan teknologi yang memadai,” tutur Hediyanto.
Untuk itulah, Pemerintah dalam hal ini Kementerian PU dan Pera mendorong dan membuka kerjasama yang adil dan tidak berat sebelah antara Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) Nasional dengan BUJK Asing. Harus ada mutual benefit yang didapatkan dari kerjasama dua negara, misalnya saja modal dan dan teknologi diberikan dari BUJK Asing kepada BUJK Nasional. Sedangkan penguasaan lapangan dan bahasa dimiliki oleh BUJK Nasional.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/11/26/131877/percepatan-pembangunan-infrastruktur-perlu-dukungan-asing/