JAKARTA, KOMPAS – Pengiriman barang melalui laut menjadi beban terbesar biaya logistik perdagangan antarpulau. Beban biaya tersebut memengaruhi biaya jual barang per kilogram yang harus harus ditanggung konsumen untuk 1 kilogram beras rata-rata Rp 519.
Hal itu merujuk pada hasil Kajian Kinerja Logistik Perdagangan Antarpulau Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP) pada 2013. Sasaran rute pelayaran yang dikaji adalah Maros (Sulawesi Selatan)-Manado (Sulawesi Utara), Mojokerto (Jawa Timur)-Manado, Mojokerto-Banjarmasin (Kalimantan Selatan), dan Mojokerto-Medan (Sumatera Utara).
Biaya logistik beras per kg termahal ada di rute Mojokerto-Manado dengan biaya logistik Rp 705. Biaya itu terdiri dari biaya logistik kota asal Rp 99 per kg, biaya logistik kota tujuan Rp 108,4 per kg, dan biaya pengiriman lewat laut Rp 497,8 per kg.
Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri BP2KP Ninuk Rahayuningrum, Rabu (18/3), di Jakarta, mengatakan, tingginya biaya logistik itu menyebabkan disparitas harga yang cukup tinggi antara harga jual beras di kota tujuan dan harga beli beras di kota asal. Harga jual beras di Manado Rp 9.640 per kg atau lebih tinggi Rp 1.477 per kg daripada harga beli beras di Mojokerto yang sebesar Rp 8.163 per kg.
Beban biaya logistik tertinggi pada biaya pengiriman barang lewat laut. Hal itu terjadi karena infrastruktur pelabuhan dan kondisi sebagian moda transportasi laut kurang memadai.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 19 Maret 2015