JAKARTA – Maraknya transaksi perdagangan yang tidak tercatat dalam perdagangan di perbatasan membuat keberadaan pelabuhan darat (dry port) semakin mendesak.
Staf Khusus Menteri Perdagangan Parman mengatakan pelabuhan darat di kawasan perbatasan tersebut di perlukan untuk mengantisipasi adanya penyelundupan barang yang melewati kawasan tersebut.
“Penyelundupan kerap terjadi di wilayah perbatasan. Banyak produk-produk yang diselundupkan dari luar, termasuk narkoba. Dry port sangat diperlukan. Untuk mengantisipasi ini. Hanya saja, untuk membangun dry port, butuh infrastruktur pengawasan, terutama bea dan cukai,” kata Ardiansyah, Jumat (24/7).
GERAI PERBATASAN
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyebutkan, dalam waktu dekat pemerintah akan mulai membangun gerai perbatasan. Proyek percontohan akan dilaksanakan seperti di wilayah Etikong, melalui kerja sama dengan industri ritel.
“Saat ini sedang kita lakukan pengkajian. Pemerintah atau swasta akan langsung membuka toko. Kami akan dorong keterlibatan pengusaha,” kata Rachmat.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 27 Juli 2015