Denpasar (Bisnis Bali) – Harga barang ekspor Indonesia bisa bersaing ketika biaya pengiriman (logistik) secara optimal. Guna memperlancar logistik barang ekspor, pemerintah wajib menyediakan infrastruktur.
Chairman National Board Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)/ILFA, Yukki Nugrahawan di sela-sela acara AFFA Annual Meeting ke-27 dan Rapimpus ke I ALFI/ILFA Sabtu (25/11) mengatakan, AFFA Annual Meeting ke-27 dan Rapimpus ke I ALFI/ILFA upaya mendapat masukan dan pembenahan logistik kepada masing-masing negara anggota AFFA. Untuk di Indonesia melalui meeting tersebut diagendakan untuk membahas masalah pendidikan, multimoda, termasuk pengiriman (logistik). Dengan pengiriman yang baik, barang ekspor dari Indonesia bisa sampai di negara tujuan seperti di kawasan Asia sampai dengan aman dana nyaman.
Ia menjelaskan, negara di ASEAN masih menyoroti biaya pengiriman (logistik) masih cukup mahal. Padahal, ASEAN merupakan kekuatan ekonomi ketiga di Asia. Bahkan, Indonesia menduduki posisi ke- 7 di dunia.
Yukki Nugrahawan memaparkan, ALFI berharap bisa membantu menaikkan daya saing produk kerajinan seperti di Bali. Produk ekspor di Bali bisa berkompetisi dengan biaya pengiriman yang efisien. “Dengan penurunan biaya pengiriman yang diuntungkan tetap sektor UKM,” katanya.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan RI, Ir. Bambang Prihartono mengatakan, komoditi sektor pariwisata seperti di Bali merupakan penopang perekonomian. Para pelaku usaha yang tergabung ALFI harus berupaya agar biaya logistik bisa ditekan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi