JAKARTA, KOMPAS-Indonesia perlu mengubah strategi importasi sapi bakalan agar bisa memperoleh sapi dengan harga lebih murah. Dengan demikian, harga jual sapi potong eks impor di dalam negeri bisa diturunkan.
Selama ini, impor sapi bakalan menggunakan kebijakan berbasis kuota per periode. Diharapkan, nantinya menerapkan kebijakan kuota tahunan.
Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia Joni Liano, Selasa (23/8), di Jakarta, mengatakan, impor sapi bakalan Indonesia sangat bergantung pada Australia. “Kebijakan kuota itu artinya rekomendasi dan izin impor diberikan tiga bulan sekali,” katanya.
Padahal produksi sapi bakalan di Australia berlangsung musiman. Pada musim-musim tertentu, pasokan sapi banyak. Namun, pada masa-masa tertentu, pasokan sapi sangat terbatas.
Indonesia tidak mempunyai banyak pilihan untuk mengimpor sumber sapi bakalan selain Australia, yang bisa memasok dalam jumlah besar. Dengan kebijakan impor berbasis kuota per periode, permintaan cenderung merata per periode.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak Rabu, 24 Agustus 2016.
Salam,
Divisi Informasi
Divisi Informasi