JAKARTA, kabarbisnis.com: Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur menunjukkan ekspansi sektor industri selama 21 bulan berturut-turut sepanjang 2022 dan hingga Mei 2023. Kendati begitu, PMI juga menunjukkan sektor industri tidak se-ekspansif tahun sebelumnya dan ada kecenderungan tumbuh melambat.
Kondisi ini juga sejalan dengan hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang surveinya telah dilakukan oleh Kemenperin sejak November 2022. IKI pada Januari hingga Mei 2023 menunjukkan kecenderungan melambat.
Kondisi ini menunjukkan terjadinya penumpukan stok persediaan, sehingga perusahaan mengurangi produksi, di samping terjadinya penurunan pesanan. Pesanan domestik masih menjadi faktor dominan yang mempengaruhi indeks variabel Pesanan Baru.
“Dua indeks tersebut bisa menjadi alert indicator bagi kita untuk menganalisis kinerja makro industri. Dengan demikian, kita dapat merumuskan upaya-upaya untuk menjaga kinerja sektor manufaktur, dan menaruh perhatian lebih terhadap subsektor yang mengalami tren melemah atau kontraksi,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (18/6/2023).
Agus menyebutkan, beberapa faktor yang mempengaruhi ekspansi manufaktur di Indonesia dan negara lainnya di antaranya berasal dari eksternal, seperti resesi global sejak awal 2022 yang diikuti dengan peningkatan inflasi tertinggi terjadi pada triwulan III dan IV – 2022.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.kabarbisnis.com/read/28119408/pmi-manufaktur-melambat-ini-enam-langkah-kemenperin
Salam,
Divisi Informasi