Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bakal mengubah pola subsidi dan pola trayek pada program Tol Laut mulai tahun depan. Tujuannya agar program Tol Laut bisa berjalan lebih efektif di tahun keempat pelaksanaannya.
Direktur Lalulintas & Angkutan Laut, Dwi Budi Sutrisno mengatakan pola trayek akan diubah dengan pelabuhan hub-spoke. Dia menambakan, evaluasi dilakukan agar Kemenhub sebagia penyelenggara program mendapat informasi dan gambaran terkait efektivitas Tol Laut. “Hasilnya akan menjadi pedoman dalam menyusun strategi ke depan agar lebih efektif dan efisien sehingga semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya, Rabu (22/11/2017).
Guna menampung masukan dari pemangku kepentingan, Kemenhub menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Membangun Etika dan Wawasan Kebangsaan sebagai Dasar Penyelenggaraan Tol Laut 2018” di Surabaya, Rabu (22/11/2017). Kegiatan ini diharapkan bisa merumuskan solusi terhadap permasalah yang muncul dalam pelaksaan Tol Laut.
Menurut Dwi Budi, pihaknya bakal melakukan evaluasi trayek Tol Laut berdasarkan kinerja rata-rata muat atau load factor kapal. Tahun depan, trayek yang saat ini beroperasi akan diubah sesuai dengan hasil evaluasi. Nantinya, trayek Tol Laut akan menjadi 15 trayek dari jumlah trayek tahun ini sebanyak 13. Anggaran untuk program Tol Laut pun bakal dinaikkan 33% menjadi Rp447 miliar.
Sekadar mengingatkan, program Tol Laut dimulai pada November 2015 dengan tiga trayek perdana. Adapun hingga tahun ketiga pelaksaan, Tol Laut melayani 13 trayek di mana tujuh trayek ditugaskan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) dan enam proyek dilaksanakan oleh perusahaan swasta lewat proses lelang.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi