JAKARTA – Serikat Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung Priok memprogramkan peningkatan standar kompetensi buruh pelabuhan melalui pendidikan dan pelatihan.
Ketua Umum Serikat Tenaga Kerja Bongkar Muat (STKBM) Pelabuhan Tanjung Priok Nurtakim mengatakan peningkatan kompetensi buruh pelabuhan merupakan agenda mendesak terutama pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Untuk menjalankan program tersebut, STKBM mengharapkan dukungan dari semua stakeholders di Pelabuhan Tanjung Priok baik Otoritas Pelabuhan, Pelindo II, APBMI, maupun koperasi,” ujarnya saat membuka Rapat Kerja STKBM Tanjung Priok 2016, Rabu (23/3).
Hadir dalam acara itu antara lain Plt PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Dede R Martin, Ketua DPW APBMI DKI Jakarta Juswandi Kristanto, dan Kabidlala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Marlen Manurung.
Irma Suryani Chaniago, anggota Komisi IX DPR yang juga pembina STKBM meminta pengelola pelabuhan memperhatikan upah yang layak bagi para buruh bongkar muat.
Menurutnya, Pelindo II sebagai BUMN memilik tanggung jawab untuk mensejahterakan buruh di pelabuhan. “Perusahaan-perusahaan di pelabuhan harus menganggap buruh sebagai aset bukan beban,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 24 Maret 2016