JAKARTA – Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta didorong menyiapkan pusat konsolidasi barang ekspor impor terpadu guna menata kargo berstatus less than container load dalam rangka menurunkan dwelling time di pelabuhan itu.
Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok Fajar Doni mengatakan fasilitas pusat konsolidasi barang ekspor impor terpadu atau container freight station (CFS) Centre merupakan bagian dari penataan tempat penimbunan sementara (TPS) di area pabean pelabuhan.
“Dengan adanya CFS Centre diharapkan pengawasan akan menjadi lebih mudah dan SDM dapat disatukan di satu tempat sehingga akan meningkatkan kecepatan layanan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/2).
Sudah Layak
Wakil Direktur Utama PT Jakarta International Container Centre (JICT) Riza Erivan mengatakan sudah selayaknya di Tanjung Priok terdapat CFS Centre untuk memudahkan eksportir dan importir. CFS Centre bisa mengkondisikan kemudahan pengeluaran barang dari pelabuhan sehingga bisa menurunkan dwelling time.
“Pelabuhan umum di negara lain pada umumnya punya apa yang disebut dengan CFS Centre. Jadi di Priok juga sudah seharusnya ada CFS Centre,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 4 Februari 2016