JAKARTA – Pemerintah mempercepat revisi cetak biru Sistem Logistik Nasional yang merupakan bagian dari program reformasi logistik di Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan Edy Putra Irawady mengatakan revisi cetak biru Sistem Logistik Nasional (Sislognas) untuk mengadopsi program Tol Laut yang dicanangkan Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Kuncinya reformasi logistik yang sejalan dengan program Tol Laut itu butuh dukungan penuh semua pihak sehingga daya saing industri dalam negeri bisa lebih baik,” ujarnya saat membuka Forum Harmonisasi Logistik yang digelar Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dengan Institute for Supply Chain and Logistics Victoria University Australia, Rabu (10/6).
Dia menjelaskan biaya logistik di Indonesia yang mencapai 26% dari produk domestik bruto (PDB) masih sangat tinggi karena belum didukung oleh kebijakan total sektor multimoda.
Tingginya biaya logistik nasional katanya, juga dipicu belum membaiknya pengelolaan sarana dan prasarana transportasi terutama di pelabuhan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 11 Juni 2015
Sumber foto:
bisnis.com