Tren positif bisnis financial technology (Fintech) dan e-commerce sepanjang tahun ini diperkirakan akan berlanjut pada 2019. Kedua sektor ini, ditambah lini bisnis digital lain diprediksi akan terus menarik minat investor.
“Di luar fintech dan e-commerce, ada agritech yang berkembang cepat,” kata Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira kepada Katadata, Kamis (27/12). Sebab, ia melihat sektor pertanian membutuhkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.
Untuk e-commerce, menurutnya persaingan antara platform besar seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan Shopee akan semakin ketat. Oleh karenanya, ia memproyeksikan peningkatan jumlah platform e-commerce tidak akan signifikan ke depan.
Data iPrice, Tokopedia dan Bukalapak yang menjadi jawara di Indonesia berada di peringkat 3 dan 4 sebagai e-commerce dengan pengunjung desktop dan mobile web terbanyak di Asia Tenggara. Keduanya mendekati pemain regional seperti Lazada dan Shopee masih bertengger di posisi 1 dan 2.
Menurut Bhima, kunci bagi e-commerce agar bisa bersaing adalah suntikan modal yang besar. Tambahan modal ini penting untuk meningkatkan promosi. “Total transaksi e-commerce pada 2019 diperkirakan tembus Rp 120 triliun,” kata dia.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://katadata.co.id/berita/2018/12/31/prospek-bisnis-digital-2019-primadonanya-masih-e-commerce-dan-fintech
Salam,
Divisi Informasi
#logistik #logistikindonesia #supplychainindonesia # untuklogistikindonesialebihbai k