SEMARANG, KOMPAS-Proyek pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan Logending di Kabupaten Kebumen dan Pelabuhan Niaga di Kabupaten Kendal terhambat anggaran daerah terbatas. Padahal, dua pelabuhan diharapkan mampu menjadi simpul ekonomi di pesisir utara dan selatan Jawa Tengah.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kebumen Muhammad Ashari, Minggu (14/8), mengatakan, pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Logending di Kecamatan Ayah, yang dimulai 2012 hingga 2015, menelan dana Rp 92 miliar. Namun penyelesaiannya terkatung-katung.
“Tahun ini tidak ada alokasi dana dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Tahun ini hanya ada bantuan Rp 15 miliar dari pemerintah pusat untuk melanjutkan breakwater(bangunan pemecah gelombang),” ujar Ashari.
Kepala UPT Tempat Pelelangan Ikan DKP Kebumen Budiono mengatakan, kapal-kapal dengan bobot 10 gros ton-30 gros ton (GT) tidak bisa mendarat di PPI Logending karena kandas. Nakhoda kapal memilih sandar di Cilacap atau Pangandaran. Padahal, setidaknya terdapat 10 kapal milik nelayan Kebumen dengan bobot di atas 30 GT.
Sementara itu, pembangunan pelabuhan niaga di Kendal di pesisir utara Jateng juga belum rampung. Dermaga untuk sandar kapal yang rencananya dibangun sepanjang 372 meter, hingga kini baru selesai 319 meter. Dermaga niaga itu merupakan bagian dari Pelabuhan Tanjung Kendal.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak Senin, 15 Agustus 2016.
Salam,
Divisi Informasi
Divisi Informasi