Jakarta, CNN Indonesia — Proyeksi ekonomi digital negara-negara di Asia Tenggara dipangkas dari sebelumnya US$363 miliar menjadi hanya US$330 miliar pada 2025 mendatang.
Investor Singapura, yakni Temasek Holdings dan Bain & Company, dilansir dari laporan tahunan Google Alphabet menilai proyeksi ini lebih rendah lantaran ketidakpastian ekonomi, dan tekanan pada perusahaan teknologi dalam mencari keuntungan.
“Di tengah tantangan ekonomi makro global, pendapatan yang berkurang, harga-harga yang meroket, dan ketersediaan produk yang lebih rendah, ada penurunan permintaan dari konsumen Asia Tenggara,” ungkap investor dalam sebuah rilis bersama, dikutip dari CNA, Kamis (27/10).
Kawasan 11 negara di Asia Tenggara ialah pasar digital dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Populasi pemuda, penggunaan gadget, meluasnya urbanisasi, termasuk kelas menengah yang berkembang menjadi faktor pendukung.
Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Filipina masuk dalam laporan tersebut. Enam negara tersebut diklaim masih optimis melihat ekonomi digital tumbuh 20 persen menjadi US$ 200 miliar, tiga tahun lebih cepat dari yang diantisipasi dalam laporan perdana pada 2016.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20221027165631-532-866240/proyeksi-ekonomi-digital-asia-dipangkas-ri-tumbuh-dobel-digit-dong.
Salam,
Divisi Informasi