BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) l-lV diminta untuk memperbanyak investasi alat bongkar muat di pelabuhan serta mengganti peralatan yang sudah rusak.
“Investasi peralatan bongkar muat peti kemas di pelabuhan bisa saja menggandeng swasta atau perusahaan pelayaran yang memiliki kinerja baik,” ujar Teddy Arief Setiawan, Direktur Pelayaran Tempuran Mas Tbk, kemarin (22/12), sebagaimana dilansir poskotanews.com.
Teddy lalu mencontohkan, pelayanan bongkar muat petikemas domestik Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, bisa mencapai tiga hari. Lamanya waktu pengerjaan itu diakibat peralatan dan infrastuktur lainnya belum diremajakan serta belum menggunakan Window sistem,
“Sejak kapal sandar hingga kapal keluar di Pelabuhan Belawan Medan, layanan kapal peti kemas domestik bisa mencapai tiga hari. Apalagi di pelabuhan ini dari lima unit alat bongkar muat yang tersedia hanya beroperasi tiga unit karena dua unit lainnya dalam kondisi rusak,” terang Teddy.
Dari seluruh pelabuhan yang ada, kata Teddy, kinerja tertinggi produktivitas bongkar muat peti kemas domestik di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelindo baru terdapat di Pelabuhan Tanjung Priok. Kecepatan bongkar muat di sana rata-rata sebanyak 90 bok/jam/3 crane.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2014/12/22/pt-pelindo-diminta-tingkatkan-jumlah-alat-bongkar-muat/