Sebagai negara kepulauan, manajemen logistik yang tepat merupakan kunci menghilangkan disparitas harga barang. Namun, distribusi barang di Indonesia tak tertata karena tak ada ‘pemimpin’ logistik.
Sejak terpilih sebagai presiden, Joko Widodo punya program kerja utama yaitu pembangunan infrastruktur. Dana yang dianggarkan tak kurang dari Rp 4.700 triliun. Sebagian besar dialokasikan untuk sektor yang mendukung pergerakan orang dan barang.
Sebut saja program Tol Laut, jalan tol dan pembangunan bandara di daerah terpencil. Harapan besar Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, adalah konektivitas antarpulau agar disparitas harga bisa ditekan.
Disparitas harga merupakan problema klasik. Harga barang di Papua berkali-kali lipat ketimbang di Pulau Jawa. Penyebabnya adalah ongkos distribusi yang kelewat mahal.
Indonesia merupakan salah satu negara yang biaya logistiknya tertinggi di dunia. Bank Dunia menempatkan Indonesia pada peringkat 63 dalam Logistic Performance Index (LPI) 2016, turun 10 tingkat dari posisi 53 pada 2014.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Senin, 16 Oktober 2017
Salam,
Divisi Informasi