Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku logistik menganggap target empat tahun untuk mewujudkan platform atau pelantar ekosistem logistik nasional (Ekolognas) merupakan waktu yang cukup. Tinggal upaya pemerintah dan pelaku usaha untuk mempertahankan komitmen berkolaborasi agar biaya logistik bisa ditekan.
Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan ALFI akan terus mendorong dan mengawal terkait tenggat waktu Ekolognas yang sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/2020 tentang Ekolognas yang berakhir hingga 2024.
“Jadi sekarang bagaimana komitmen Indonesia sendiri sebagai sebuah bangsa apakah di kementerian atau lembaga maupun swasta. Kita harus optimistis dan jangan sampai 2024 Indonesia masih berputar dan berdiskusi mengenai tingginya biaya logistik,” katanya kepada Bisnis, Minggu (4/10/2020).
DPP ALFI terangnya, berkeyakinan dalam 4 tahun mendatang sudah banyak hal yang bisa dilakukan oleh National Logistics Ecosystem (NLE) dalam membangun pelantar besar. Dengan demikian, pada saat itu sudah semua pelabuhan, bandara maupun proses perizinan sudah saling terhubung. Hal ini termasuk pelantar yang dimiliki oleh swasta pun sudah terhubung.
Menurutnya, waktu 4 tahun itu waktu yang cukup dan perkembangan setiap tahunnya dapat terukur. ALFI berharap NLE ini menjadi sebuah sistem yang mendukung mata rantai pasok atau supply chain aktivitas ekspor, impor, serta logistik domestik.
“Kami harap NLE menjadi sistem yang bukan saja untuk kegiatan ekspor dan impor tapi juga pengirim di dalam negeri. Pasalnya, di dalam Inpres itu sangat jelas siapa dan apa melakukan apa, tinggal pelaksanaannya saja,” urainya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20201004/98/1300444/realisasi-ekosistem-logistik-nasional-tepat-waktu-mesti-jadi-komitmen
Salam,
Divisi Informasi