JAKARTA-Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla diminta memberikan insentif berupa penurunan tingkat suku bunga kredit di bawah 8% per tahun kepada pengusaha angkutan barang dan peti kemas untuk memacu program revitalisasi armada logistik jenis truk maupun trailer.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan saat ini terdapat sekitar 5,2 juta armada truk dan trailer pengangkut barang dan peti kemas sebagai pendukung aktivitas logistik di Indonesia.
“Namun standar keselamatan dan keamanannya masih rendah, lantaran saat ini sudah lebih dari 60% armada tersebut yang beroperasi telah melewati usia pakai di atas 10 tahun,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (5/1).
TIDAK EFISIEN
Berdasarkan kajian ALFI, Yukki mengungkapkan rata-rata penyelesaian pekerjaan satu kontainer impor di empet pelabuhan Utama (Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan dan Makassar) sejak mulai mengirim truk ke pelabuhan sampai mengembalikan kontainer kosong ke depo dapat mencapai waktu lebih dari 15 jam. “Hal ini jelas tidak efisien,” ujarnya.
Ketua Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda DKI Jakarta Gemilang Tarigan mengatakan Sislognas sudah mengamanatkan keterpaduaan sistem logistik daerah dan provinsi melalui dukungan armada truk atau trailer yang memadai.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 6 Januari 2015