Jakarta – Biaya logistik di Indonesia berkontribusi sebesar 117% dari biaya produksi. Biaya logistik juga menghabiskan 24,6% dari produk domestik bruto.
Untuk itu, pemerintah tengah menggenjot beberapa pengembangan infrastruktur transportasi di beberapa wilayah strategis di Indonesia. Di antaranya adalah pembangunan pelabuhan. Pembangunan pelabuhan yang masiv perlu diarahkan agar tepat sasaran.
Pakar Kemaritiman dari ITS, Saut Gurning mengatakan, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan di Indonesia.
“Pemerintah perlu lebih aktif mendorong adanya sinergi dan kolaborasi ketiga unsur yang ada dalam konsep trilogi maritim, yaitu standarisasi pelabuhan, aliansi pelayaran, dan industri yang terakses baik dengan pelabuhan,” papar dia, Jumat (21/6/2019).
Menurutnya, partisipasi keuangan pemerintah perlu lebih dioptimalkan. Untuk wilayah jasa kepelabuhanan yang komersial, fiskal pemerintah lewat penganggaran APBN perlu didorong pada alokasi pendanaan biaya operasi ketimbang biaya modal.
Sementara bagi wilayah jasa yang non-komersial partisipasi pemerintah perlu aktif dan hadir dalam urusan penyediaan biaya kapital bagi insfrastruktur dermaga, peralatan bongkar-muat, SDM, hingga armada kapal serta infastruktur.
“Ke depannya, usaha menstimulasi pendanaan daerah lewat BUMD serta perbankan daerah perlu dilakukan guna mengeksplorasi kepentingan daerah, dengan memberikan manfaat langsung bagi pengembangan usaha jasa kepelabuhanan di daerah,” jelas Saut.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4595214/ri-genjot-pembangunan-pelabuhan-tiga-hal-ini-harus-diperhatikan
Salam,
Divisi Informasi