Bisnis.com, JAKARTA – Eksportir ban mengemukakan kendala terbesar dalam menembus pasar negara-negara Uni Ekonomi Eurasia adalah ketersediaan transportasi pengangkut yang memungkinkan terjadinya dua arah. Ekspor ke kawasan tersebut kerap sulit terealisasi akibat minimnya muatan balik.
“Kalau mau ekspor ke sana tidak ada kapal dan layanan pengangkut enggan berangkat jika tidak ada angkutan balasan dari sana,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Azis Pane, Minggu (6/6/2021).
Karena itu, Azis berharap pemerintah dapat mulai mengaktivasi layanan angkutan nasional yang mendukung ekspor produk-produk Indonesia ke berbagai negara, termasuk ke mitra nontradisional dengan volume perdagangan yang masih terbatas.
“Jadi kita ekspor tidak tergantung dengan kapal negara lain, melainkan kapal kita sendiri. Dan saat sampai di negara tujuan mereka juga bisa menjalin kerja sama dengan atase perdagangan untuk mencari barang yang bisa dikirim balik ke Indonesia,” lanjutnya.
Permasalahan logistik dalam perdagangan dengan mitra nontradisional ini sempat disinggung oleh ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210606/12/1402004/ri-ingin-pacu-ekspor-ke-eurasia-eksportir-keluhkan-angkutan
Salam,
Divisi Informasi
- BERANDA
- PROFIL
- AGENDA
- OPINI
- UNDUH
- AWARDS
- KONTAK
- KLIEN KAMI
- TESTIMONI