LOGISTIKNEWS.ID -Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi, mengapresiasi rencana pembangunan pelabuhan hortikultura di Jawa Tengah (Jateng) yang bisa menjadi model perencanaan pembangunan infrastruktur logistik di Indonesia.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pada Jumat (13/5/2022) menyatakan optimisme keberadaan pelabuhan hortikultura di Jateng tinggal selangkah lagi. Pelabuhan itu diharapkan akan meningkatkan ekspor dan impor hortikultura maupun komoditas Jateng lainnya.
Informasi pada portal resmi Provinsi Jateng menyebut ekspor pertanian Jateng ke berbagai negara pada tahun 2021 mencapai Rp11,10 triliun. Jumlah itu lebih besar dibanding dua tahun sebelumnya, di mana ekspor pertanian Jateng pada 2019 tercatat Rp8,48 triliun, dan 2020 naik menjadi Rp 9,13 triliun.
Setijadi mengapresiasi rencana pembangunan pelabuhan hortikultura itu atas lima aspek.
Pertama, implementasi logistik berbasis komoditas berkaitan dengan perbedaan proses penanganan dan fasilitas sesuai dengan karakteristik komoditas.
Kedua, pengembangan pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur utama logistik untuk peningkatan ekspor komoditas potensial Jateng, yaitu hortikultura dan komoditas pertanian lainnya.
Ketiga, implementasi supply chain management (SCM) dengan fasilitasi dukungan kegiatan masyarakat di banyak sektor, seperti pendampingan dan pelatihan kepada petani, nelayan, peternak, hingga pelaku UMKM.
Keempat, penyiapan regulasi yang mendukung yaitu Peraturan Daerah tentang Tata Kelola dan Pemasaran Ekspor Produk Pertanian, Peternakan, Perikanan dan UMKM.
Kelima, koordinasi yang baik dengan Kementerian Pertanian dan kementerian/lembaga terkait lain, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pada Jumat (13/5/2022) menyatakan optimisme keberadaan pelabuhan hortikultura di Jateng tinggal selangkah lagi. Pelabuhan itu diharapkan akan meningkatkan ekspor dan impor hortikultura maupun komoditas Jateng lainnya.
Informasi pada portal resmi Provinsi Jateng menyebut ekspor pertanian Jateng ke berbagai negara pada tahun 2021 mencapai Rp11,10 triliun. Jumlah itu lebih besar dibanding dua tahun sebelumnya, di mana ekspor pertanian Jateng pada 2019 tercatat Rp8,48 triliun, dan 2020 naik menjadi Rp 9,13 triliun.
Setijadi mengapresiasi rencana pembangunan pelabuhan hortikultura itu atas lima aspek.
Pertama, implementasi logistik berbasis komoditas berkaitan dengan perbedaan proses penanganan dan fasilitas sesuai dengan karakteristik komoditas.
Kedua, pengembangan pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur utama logistik untuk peningkatan ekspor komoditas potensial Jateng, yaitu hortikultura dan komoditas pertanian lainnya.
Ketiga, implementasi supply chain management (SCM) dengan fasilitasi dukungan kegiatan masyarakat di banyak sektor, seperti pendampingan dan pelatihan kepada petani, nelayan, peternak, hingga pelaku UMKM.
Keempat, penyiapan regulasi yang mendukung yaitu Peraturan Daerah tentang Tata Kelola dan Pemasaran Ekspor Produk Pertanian, Peternakan, Perikanan dan UMKM.
Kelima, koordinasi yang baik dengan Kementerian Pertanian dan kementerian/lembaga terkait lain, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi