CEO Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi menyatakan, sektor logistik berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi maupun menjaga tingkat inflasi.
“Upaya perlu dilakukan secara lebih komprehensif mengingat target inflasi 2024-2025 itu yang terendah sekurangnya sejak 2001,” kata Setijadi, Rabu (6/12).
BI seperti diketahui ingin mencapai target inflasi, yaitu 1,5-3,5 persen pada 2024 dan 2025. Salah satu indikator pengukuran inflasi adalah Indeks Harga konsumen (IHK) yang mencakup 11 kelompok pengeluaran.
Biaya logistik tertinggi diperkirakan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau atau pangan secara umum.
Salah satu indikator pengukuran inflasi adalah Indeks Harga konsumen (IHK) yang mencakup 11 kelompok pengeluaran. Biaya logistik tertinggi diperkirakan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau atau pangan secara umum.
Kementerian PPN/Bappenas menyebut biaya logistik nasional (domestik) sebesar 14,1 persen dan biaya logistik ekspor sebesar 8,98 persen terhadap harga barang. Setijadi menyatakan, berkaitan dengan karakteristiknya, persentase biaya logistik pangan lebih tinggi yaitu sekitar 20-40 persen dari harga tergantung jenis komoditasnya, sehingga efisensi sistem logistik sangat penting dalam upaya menjaga tingkat inflasi.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://mediaindonesia.com/ekonomi/635151/sci-rekomendasikan-efisiensi-logistik-untuk-jaga-tingkat-inflasi
Salam,
Divisi Informasi