JAKARTA (ISL News) – Presiden Joko Widodo mengemukakan dua sektor prioritas yang bisa mendorong upaya pemulihan ekonomi global, yaitu rantai pasok yang resilien dan industri kreatif sebagai pertumbuhan baru. Hal itu disampaikan Presiden pada Dialog Informal Pemimpin APEC di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Jumat pecan kemarin (18/11/2022).
Rantai pasok pangan dan energi perlu dijaga serta sumber alternatif, rute dan hub logistik baru perlu didukung investasi baru. Hilirisasi menjadi kunci agar negara berkembang dapat menjadi bagian rantai pasok melalui produksi barang yang memiliki nilai tambah bukan hanya sebagai sumber bahan baku.
Menanggapi hal tersebut, Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan rantai pasok yang resilien sangat dibutuhkan untuk menghadapi dinamika dan disrupsi rantai pasok yang terus terjadi.
Setijadi menjelaskan beberapa strategi membangun rantai pasok yang resilien. Pertama, peningkatan kemampuan dan kecepatan adaptasi terhadap dinamika dalam lingkup domestik, region, dan global.
Kedua, membangun jejaring kerja sama dan penguasaan rantai pasok global. Keberadaan dalam rantai pasok global memang berisiko, namun dengan penguasaan yang baik justru memudahkan untuk mengatasi disrupsi.
Ketiga, untuk mengantisipasi gangguan sumber pasokan dan jaringan transportasi, strategi sourcing harus diubah dari single sourcing menjadi global sourcing dengan multi-provider, multi-country, dan multi-region.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.indonesiashippingline.com/maritime-news/8363-sci-tanggapi-tentang-rantai-pasok-resilien-dari-presiden-jokowi.html
Salam,
Divisi Informasi