BANDUNG – Ekonomi Indonesia triwulan II/2020 tercatat mengalami kontraksi sebesar 5,32%. Perlambatan ini juga disebabkan turunnya sektor logistik yang terkontraksi hingga 30%. Berdasarkan analisis Supply Chain Indonesia (SCI), pada periode tersebut sektor logistik (lapangan usaha transportasi dan pergudangan) mengalami kontraksi tertinggi, yaitu sebesar 30,84% y-on-y atau 29,22% q-to-q.
Kontraksi terbesar sektor logistik pada angkutan udara sebesar 80,23% y-on-y. Diikuti oleh angkutan rel sebesar 63,75%, angkutan pergudangan dan jasa penunjang angkutan:pos dan kurir 38,69%, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan 26,66%, angkutan darat 17,65%, dan angkutan laut sebesar 17,48%. (Baca: Minus 5,98, Ekonomi Jabar Triwulan 2 Anjlok Cukup Dalam)
Chairman SCI Setijadi menjelaskan, salah satu penyebab kontraksi sektor logistik itu adalah penurunan volume ekspor dan impor. Ekspor barang dan jasa terkontraksi 11,66%, sementara impor terkontraksi 16,96% (y-on-y).
“Walaupun, sektor ini tertolong oleh lapangan usaha pertanian yang masih tumbuh 16,24% (q-to-q), sementara hampir semua sektor lainnya terkontraksi. Sektor perdagangan, misalnya, terkontraksi sebesar 7,57%,” jelas dia
Sumber dan berita selengkapnya:
https://daerah.sindonews.com/read/129790/701/sektor-logistik-minus-30-pada-triwulan-2-ini-penjelasan-sci-1597126131
Salam,
Divisi Informasi