JAKARTA (BeritaTrans.com) – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pembentukan holding BUMN yang kuat agar bisa bersaing di pasar global, seperti halnya BUMN Temasek di Singapura. Pembentukan holding akan menciptakan efisiensi di BUMN sehingga tidak bergantung dari dana APBN.
Sementara itu, Kementerian BUMN berencana merealisasikan pembentukan holding pada tujuh sektor BUMN, seiring dengan Peta Jalan BUMN 2015-2019. Dengan demikian, jumlah BUMN akan susut menjadi 85 unit dari 119 BUMN yang ada saat ini.
Tujuh sektor tersebut adalah holding logistik dan perdagangan, perkebunan, farmasi, perkapalan, konstruksi dan infrastruktur, tambang, serta pertahanan strategis.
Sebagai gambaran, holding konstruksi dan infrastruktur akan meliputi PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, PT Nindya Karya, PT Amarta Karya, PT Istaka Karya, PT Brantas Abipraya, PT Virama Karya, PT Indah Karya, PT Yodya Karya, PT Bina Karya, dan PT Indra Karya.
Sumber dan berita selengkapnya: